Wednesday, December 10, 2008

ISLAM ADALAH AGAMA PERDAMAIAN


Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. An Nahl:125)

Agama Islam yang disebarkan dan diajarkan oleh Nabi Muhammad saw merupakan agama yang ditujukan demi kesejahteraan dan keselamatan seluruh umat sekalian alam. Kata Islam sendiri yang berasal dari bahasa Arab berarti tunduk, patuh, selamat, sejahtera, dan damai. Maka, agama Islam mengajarkan umatnya untuk selalu menegakkan perdamaian di dunia sehingga persaudaraan dapat terjalin dengan erat.

Sebelum Nabi Muhammad saw diutus oleh Allah swt untuk mengajarkan agama Islam, sejarah mencatat bahwa kehidupan manusia pada waktu itu dikenal sebagai masa Jahiliah. Di zaman Jahiliah itu banyak terjadi kezaliman seperti pembunuhan, permusuhan, penindasan, dan lain sebagainya.

Namun, setelah Nabi Muhammad saw diutus sebagai Rasul Allah dan menyampaikan ajaran Islam, bukti bahwa Islam agama perdamaian terwujud. Pengikut Nabi Muhammad saw beransur-ansur banyak, Islam menjadi agama yang menjanjikan keselamatan dan kesejahteraan. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt,

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
(QS. Al Anbiya:107)

Islam adalah agama yang memiliki konsep akan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Esa, dengan panduan Al Quran dan As Sunnah. Kedamaian dan kesejahteraan umat adalah dasar utama yang diajarkan dalam Islam. Oleh karena itu, pembunuhan, permusuhan, dan perpecahan bukanlah ajaran yang berasal dari agama Islam.
Islam juga mengajarkan bagaimana menghadapi perpecahan dan segala perselisihan yang bermaksud memecah belah umat. Dalam Al Quran dijelaskan bahwa sejak zaman Rasul pun Islam selalu mendapat pertentangan dan serangan dari musuh-musuh Islam.

Rasulullah saw difitnah dan dimusuhi. Namun beliau tetap istiqomah menjalankan syariat dari Allah swt. Dalam Al Quran menyebutkan,

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, iaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.”
(QS. Al An'am:112)

Begitu pula dalam surat Al Baqarah ayat 120:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”


Sifat Rasul dalam menyampaikan ajaran Islam di zaman itu hendaklah menjadi teladan kita di tengah adanya berbagai fitnah maupun usaha pemecahbelahan umat Islam yang akhir-akhir ini semakin menjadi, baik berupa film, tulisan, buku, dan lain sebagainya.

Keimanan kita sebagai umat Islam sedang diuji oleh Allah swt, di mana kita merasa marah di kala kesucian Islam diporak-porandakan, sehingga Islam memiliki imej yang buruk di mata dunia. Maka ingatlah kita akan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 103:

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.”


Semoga Allah selalu melindungi seluruh umat Islam di dunia, agar terlepas dari segala macam kezaliman. Marilah kita selalu bertakwa kepada Allah swt dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Sesungguhnya orang yang bertakwa dipandang mulia dan ditinggikan derajatnya oleh Allah swt di dunia dan di akhirat.

No comments: